8.13.2012

I Have No Life

I am programmer, I have no life. Bagi anak IT, apalagi yang doyan koding, sering kita mendengar istilah itu. Kata orang profesi programmer itu benar-benar membuat waktu kita terkuras di depan monitor.  Kata orang pusing itu hal yang biasa buat programmer. Kata orang programmer itu wajib tahan duduk berjam-jam di depan koding. Aiss...ternyata setelah aku dapat profesi itu, semuanya memang benar. Aku merasakan kondisi itu. Setahun belakangan ini aku memang sering dihadapkan dengan kondisi semacam itu. Dari pagi hingga petang harus kuat diri untuk duduk di depan monitor, berjibaku dengan koding-koding yang seringkali tidak bisa diajak kompromi. Pulang malam? Itu hal yang biasa. Overtime alias lembur mau tak mau memang harus dilakukan. Semua itu karena untuk mengejar deadline.

Hmm...aku seorang perempuan. Banyak yang bilang perempuan pulang malam itu kurang baik. Memang, aku juga setuju dengan pendapat itu. Tapi salah satu bentuk tanggung jawabku atas pekerjaan adalah dengan menyelesaikannya sebelum pulang. Masih ada hari esok? Memang. Tapi sekali lagi, deadline itu penting untuk dikejar.

Dengan semua resiko-resiko itu, bukan berarti aku kemudian merasa kesal dengan profesi ini. Tentu saja tidak. Aku seorang pekerja keras. Pantang menyerah dan tekun untuk bidang seperti ini memang diperlukan. Pulang malam adalah bagian dari resiko itu. Tidak masalah, toh itu untuk sebuah pekerjaan dan hal yang positif. Teman-temanku saja tidak jarang yang menginap di kantor. Demi koding tercinta! Hehe...Tapi, tentu saja waktu pulang untuk aku juga harus dibatasi. Bolehlah aku pulang malam, asalkan sebisa mungkin tidak terlalu malam. I have no life? Yup, that's right parable words. Aku jadi jarang menyapa teman-teman kamar kosku. Aku jadi jarang ngobrol dengan tetangga sekitar. Aku jadi sering melewatkan to do list di kos. Tapi akhir-akhir ini pulang malam sudah diminimalisir koq. Sangat diminimalisir, mengingat kondisi fisik yang perlu dijaga, mengingat to do list di kos bertumpuk dan menunggu untuk dikerjakan.

Tentang rasa pusing? Itu hal yang biasa. Itu hal yang wajar. Tapi semua akan terasa menyenangkan apabila si koding yang membuatku pusing tiba-tiba bisa kukerjakan dengan tuntas. Soal jenuh, pasti! Sesekali jenuh menghampiriku. Tapi lagi-lagi aku bisa menemukan penawarnya. Akhir pekan adalah salah satu waktu yang tepat untuk membuat penawar itu. Hang out bersama teman, jalan-jalan sendiri ala backpaker, membaca buku-buku inspiratif, mengaji di majelis ilmu, dan/atau sederet rutinitas lainnya aku lakukan. Baik yang benar-benar rutin ataupun sekedar untuk "pernah saja". Dari semua itu aku bisa merasakan transisi dari "I have no life" karena koding selama hari kerja, menjadi "I have a life".

Hmm...but so far, pada intinya aku cinta dengan profesi ini. Profesi yang membuatku merasa bangga berada di tengah-tengah orang-orang yang hebat. Great job!



Nur Alfi Ekowati
[13-08-2012]

0 komentar:

Posting Komentar