Memasuki puasa di hari yang ke sepuluh. Rasanya cepat sekali hari-hari berlalu. Banyak waktu kuhabiskan untuk rutinitas. Hari Minggu sore ada janji menarik yang sayang kalau dilewatkan begitu saja. Sahabatku, Mba Arum dan Nurul mengajakku ngabuburit di Kampung Ramadhan Jalur Gaza. Sepertinya menarik, maka aku mengiyakan untuk ikut.
Sekitar pukul 4 sore lebih kami sampai di kampung itu. Sesampainya di sana ada pemandangan lain yang aku temui di Yogyakarta ini. Ramai lalu lalang manusia-manusia dari arah barat dan timur. Sebagian berjalan kaki, sebagian berkendaraan. Jual beli tumpah ruah di sepanjang Jalan Sorogenen. Crowded? Iya. Dan ternyata memang benar-benar menarik. Benar-benar spot yang asyik untuk hang out sambil menunggu buka puasa. Ditambah lagi dengan alunan musik dari berbagai arah. Suara-suara muncul dari load speaker, memutar lagu-lagu bernuansa Islami. Pun ditambah panggung musik Islami, menambah semarak suasana Jalur Gaza. Sekelompok pemuda bernyanyi dan bermain musik seperti layaknya band, namun dengan tampilan dan sajian lagu religius dari band-band terkemuka tanah air. Tumpah ruah anak-anak, ibu-ibu, juga bapak-bapak duduk di depan panggung, menonton penampilan mereka. Akupun takjub melihat cara mereka memainkan musik, maka kualihkan muka ini beberapa menit untuk melihatnya.


Sampai waktunya tiba untuk berbuka, matahari terbenam, adzan berkumandang. Alhamdulillah. Seteguk air membasahi kerongkongan yang kering. Puasa hari ke sembilanku berjalan lancar.

Senang rasanya jalan bertiga dengan mereka. Ups, salah berempat! Aku melewatkan hitungan untuk satu orang, Mas Khamim. He is Nurul's special friend.
Kapan-kapan kita hang out bareng lagi ya....
Nur Alfi Ekowati
[29-07-2012]
Kapan-kapan kita hang out bareng lagi ya....
Nur Alfi Ekowati
[29-07-2012]
0 komentar:
Posting Komentar