1.01.2013

Review Film Habibie & Ainun



Well, saya mau mereview film Habibie & Ainun yang baru saja kemarin ini saya lihat. Seperti dugaan saya sebelumnya bahwa film ini pasti akan menyedot banyak penonton. Bukan asal duga, karena memang buku dengan judul yang sama pun laris manis di pasaran. Benar saja, animo masyarakat lerlihat begitu besar dengan adanya record jutaan penonton dalam tujuh hari pertama pemutaran perdana film tersebut. Panjangnya antrian manusia yang berbaris untuk membeli tiket film Habibie & Ainun di cinema juga menjadi bukti tersendiri bahwa film tersebut memang diminati oleh banyak kalangan.

Saya bilang Habibie & Ainun adalah film yang bagus. Menceritakan kisah nyata cinta presiden ketiga Indonesia, Bucharuddin Jusuf Habibie yang merupakan sosok jenius di bidang aeronatika. Dipertemukan dengan Ainun pada masa SMP dan kemudian bertemu kembali di Bandung, hingga akhirnya mereka menikah dan terbang ke Jerman. Habibie seorang profesor dengan Ainun yang merupakan seorang dokter cerdas, dikaruniai dua orang putera. Karena terpanggil untuk sebuah misi mengabdi pada negeri yang pernah menjadi sumpahnya, maka beliau kembali ke tanah air dan berusaha mewujudkan impiannya menciptakan pesawat terbang untuk menyatukan nusantara. Itu pula yang menjadi janji Habibie kepada Ainun bahwa beliau ingin membuat truk terbang untuknya. Pada peluncuran sekaligus penerbangan pesawat perdananya beliau membuktikan bahwa anak bangsa Indonesia juga mampu untuk membuat pesawat terbang secara mandiri.

Sepak terjang beliau mengantarkannya menjadi presiden Indonesia yang ketiga menggantikan Soeharto yang kala itu mengundurkan diri dari kepemimpinannya. Namun banyak hal yang menjadi rintangan hidupnya. Berbagai ujian hidup dirasakan hingga akhirnya beliau menemukan kenyataan bahwa Ainun menderita penyakit kanker ovarium. Sudah berulang kali Ainun dioperasi namun tetap saja ajal tidak dapat ditolak. Hingga pada akhir cerita Ainun wafat pada tahun 2010.

Banyak nilai positif yang bisa diambil dari film tersebut, diantaranya:
1. Habibie-Ainun mencontohkan bagaimana sepasang suami istri yang ideal dalam membangun rumah tangga yang harmonis.
2. Kecintaan pada bangsa yang patut ditiru, bahwa sebisa mungkin kita mampu memberikan kontribusi untuk kemajuan negeri melalui ilmu kita.
3. Ketekunan, kesabaran, dan kesungguhan sangat diperlukan dalam menuntut ilmu.

Well, cukup tiga point itu saja yang saya tulis. Semoga bermanfaat.
See you on the next post.



Nur Alfi Ekowati
-The picture was taken from Wikipedia
[01-01-2013]

3 komentar: