6.01.2008

BBM Naik Lagi! Oh…My God!


Prosentase kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), 24 Mei 2008 :
Bensin : 33,33%
Solar : 27,9%
Mitan : 25%

Sebuah keputusan dari pemerintah yang dibacakan oleh seorang presenter berita. Saat kubaca pengumuman tersebut, saya mengerutkan dahi seakan terheran-heran akan perubahan yang selalu terjadi dengan harga BBM. Andai saja perubahan tersebut adalah penurunan, saya akan merasa sangat senang. Namun kenyataannya adalah kebalikannya.

Beberapa hari sebelum ada keputusan, demonstrasi dan unjuk rasa terjadi di mana-mana. Namun semua itu sama sekali tak menyurutkan pemerintah akan niatnya untuk menaikkan harga BBM. Seperti yang kudengar di berbagai media bahwa pemerintah tak punya cara lagi untuk menyeimbangkan harga minyak dunia yang telah naik per barel-nya. Tapi benarkan itu adalah sebuah keputusan yang tepat? Saya sama sekali tidak tahu, karena yang kutahu hanyalah sebagian besar masyarakat negeri ini sebenarnya tidak menyetujuinya. Terkadang saya selalu berfikir untuk bisa memaklumi semua keadaan, tapi mengapa selalu saja ada perasaan tidak terima akan semua ini?!

Saya adalah salah satu dari jutaan penduduk Indonesia yang selalu gerah dengan kabar kenaikan BBM. Bagaimana tidak, kenaikan BBM seakan menjadi sebuah magnet yang bisa mempengaruhi semua harga barang kebutuhan kita. Dari harga bahan makanan pokok sehari-hari sampai biaya pendidikan pun ikut terpengaruh naik. Menyebalkan bukan?! Padahal saya adalah seorang mahasiswa yang masih minta jatah uang saku dari orang tua. Walaupun ada kerjaan sampingan tapi tetap saja masih butuh uang dari orang tua.

Kebutuhanku banyak sekali, mulai dari foto copy-an materi kuliah, buku modul, iuran inilah itulah, sampai isi bensin untuk motor merahku. Kemarin saat BBM belum naik saya jarang jajan demi mengepres pengeluaran, lalu bagaimana dengan sekarang setelah BBM naik? Oh…My God! Meskipun saya belum bisa cari uang sendiri tetapi saya bisa merasakan betapa semakin beratnya kerja keras yang harus dialami orang tuaku dan semua orang tua-orang tua yang lain. Terlebih lagi bagi golongan ekonomi menengah ke bawah.

Ini hanyalah sekedar curahan hatiku....Tapi saya yakin dibalik semua keputusan ini selalu ada kebaikan yang tersirat.


Nur Alfi Ekowati
[01-06-2008]

0 komentar:

Posting Komentar