11.10.2012

Al-Munjiyat


Al-Munjiyat adalah hal-hal yang dapat mengutuhkan jiwa.


Allah telah mengilhamkan kepada manusia dua jalan, yaitu jalan fujur (jalan kejahatan) dan jalan ketakwaan. Maka Allah memberikan karunia kepada manusia:
  1. Mampu membedakan yang benar dan yang salah. Di sini akal yang bekerja.
  2. Bisa merasakan perbedaan yang baik dan yang buruk. Adalah perasaan yang bekerja.
  3. Bisa merasakan kesenjangan ukhrawi dan duniawi. Maka nafsu yang bekerja.
Kemudian jiwa yang utuh adalah:
  1. Rasa malu yang memalingkan muka untuk hal-hal yang buruk.
  2. Kesadaran dari memalingkan kelalaian.
  3. Sikap jujur yang membuat kita jujur pada diri sendiri.

Salah satu jalan untuk menuju Al-Munjiyat adalah keputusan untuk berubah. Hal ini tersirat dalam ayat berikut:

أَلَمۡ يَأۡنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَن تَخۡشَعَ قُلُوبُہُمۡ لِذِڪۡرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلۡحَقِّ وَلَا يَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَـٰبَ مِن قَبۡلُ فَطَالَ عَلَيۡہِمُ ٱلۡأَمَدُ فَقَسَتۡ قُلُوبُہُمۡ‌ۖ وَكَثِيرٌ۬ مِّنۡہُمۡ فَـٰسِقُونَ 

"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun [kepada mereka], dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. "
(Q.S.Al-Hadid:16)

Teringat bagaimana Fuda'il bin Ziyad yang awalnya perampok, kemudian insyaf dan berubah diri karna mendapat hidayah dari Allah swt melalui ayat tersebut. Dan kemudian menjadi ulama besar di zaman itu.




Nur Alfi Ekowati
-dari LQ 13-10-2012
[11-11-2012]

0 komentar:

Posting Komentar